Paus Lakukan Migrasi Epik 13.000 Km, Para Ilmuwan Tercengang

Facebook
Twitter
WhatsApp

Seekor paus bungkuk telah melakukan salah satu migrasi terpanjang yang pernah tercatat, dengan aktivitas yang sangat tidak biasa. Para ilmuwan menduga perjalanan ini mungkin dipengaruhi oleh perubahan iklim. Mengutip BBC, Kamis (19/12/2024), paus tersebut pertama kali terlihat di Samudera Pasifik, lepas pantai Kolombia, pada tahun 2017, dan kemudian muncul beberapa tahun kemudian di dekat Zanzibar, di Samudera Hindia, dengan jarak tempuh setidaknya 13.000 km.

Para ahli menduga perjalanan epik ini bisa disebabkan oleh perubahan iklim yang menipiskan persediaan makanan atau mungkin sebagai upaya untuk mencari pasangan. Ekaterina Kalashnikova dari Program Cetacea Tanzania menyatakan bahwa hal ini “sangat mengesankan dan tidak biasa, bahkan untuk spesies yang sering bermigrasi.”

Dr. Kalashnikova menambahkan bahwa kemungkinan besar ini adalah jarak tempuh terpanjang yang pernah tercatat oleh paus bungkuk. Paus bungkuk ditemukan di seluruh samudera dunia. Setiap tahun, mereka melakukan perjalanan jauh dari tempat berkembang biak di daerah tropis menuju perairan yang lebih dingin untuk mencari makan, menjadikannya salah satu migrasi terpanjang di antara mamalia.

Namun, perjalanan paus jantan ini lebih spektakuler lagi, melibatkan dua tempat berkembang biak yang sangat jauh. Salah satu teori yang dikemukakan adalah bahwa perubahan iklim telah mengganggu ketersediaan makanan utama paus bungkuk, yaitu krill kecil, sehingga mereka terpaksa melakukan perjalanan lebih jauh untuk mencarinya.

Atau, paus tersebut mungkin sedang menjelajahi tempat berkembang biak baru seiring dengan pulihnya populasi mereka berkat upaya konservasi global.