KABARTANAHBUMBU.COM, JAKARTA – Politikus Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Sandiaga Salahuddin Uno, blak-blakan soal peluang nonkader partai menjadi calon ketua umum (caketum) dalam Muktamar PPP mendatang. Mantan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) itu menekankan pentingnya keterbukaan partai terhadap talenta baru.
Hal ini disampaikan Sandiaga saat menghadiri acara di Loji Gandrung, rumah dinas Wali Kota Solo, pada Minggu (27/4).
“Sekarang ini kita harus membuka diri karena setiap organisasi membutuhkan suntikan-suntikan talenta baru,” kata Sandiaga saat ditanya soal kemungkinan ketua umum PPP berasal dari luar partai.
Sandiaga mencontohkan sosok Wali Kota Solo, Respati Ardi, yang sebelumnya berkarier di dunia usaha sebelum terjun ke dunia politik. Ia mengenal Respati sejak masih aktif di Badan Pengurus Cabang Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPC HIPMI) Kota Solo.
“Mas Wali ini adalah talenta dari dunia usaha, bukan dari perpolitikan. Makanya saya kenal beliau dari HIPMI,” tambah Sandi.
Terkait rencana Muktamar PPP yang dijadwalkan mundur ke Agustus-September 2025 dari jadwal semula pada April 2025, Sandiaga mengatakan bahwa partai tengah mempertimbangkan keputusan terbaik untuk masyarakat.
“Jadi kami meyakini pimpinan PPP akan mengambil keputusan yang terbaik bagi masyarakat Indonesia,” ujarnya.
Sandiaga menilai bahwa mundurnya jadwal Muktamar tidak terlalu berdampak terhadap masyarakat, yang saat ini lebih fokus pada persoalan ekonomi ketimbang politik.
“Masyarakat saat ini berpikir bagaimana membalikkan keadaan ekonomi, bukan tentang politik,” jelasnya.
Karena itu, ia mengajak seluruh pihak, termasuk partai politik, untuk lebih memperhatikan kondisi ekonomi yang tengah tidak menentu.
“Itu (membalikkan keadaan ekonomi) yang seharusnya menjadi prioritas dari setiap pimpinan lembaga, baik di dunia politik maupun usaha,” pungkas Sandiaga.
