Festival Songkran Berisiko Picu Lonjakan Kasus Covid-19 di Thailand

KABARTANAHBUMBU.COM, Bangkok – Otoritas kesehatan Thailand mengungkapkan kekhawatiran terhadap potensi lonjakan kasus Covid-19 usai perayaan Festival Songkran yang berlangsung selama lima hari. Tradisi tahunan ini dikenal sebagai perang air terbesar di dunia dan menarik jutaan orang, baik lokal maupun wisatawan internasional.

Menurut Dr. Yong Poovorawan, Kepala Departemen Virologi Klinis Universitas Chulalongkorn, peningkatan kasus Covid-19 diperkirakan akan terjadi pada awal April, seiring dengan puncak perayaan Songkran. Ia menyebutkan, perayaan ini melibatkan banyak kontak dekat dan mobilitas tinggi, dua faktor utama yang mempercepat penyebaran virus.

“Berbeda dengan penyakit seperti influenza yang meningkat saat musim hujan atau awal tahun ajaran baru, Covid-19 menunjukkan lonjakan saat periode mobilitas tinggi seperti Songkran,” ungkap Dr. Yong.

Dari studi terhadap lebih dari 8.000 kasus sebelumnya, ditemukan bahwa penyebaran virus terutama terjadi di ruang-ruang tertutup yang dipadati orang, serta akibat perjalanan nasional yang masif selama festival.

Meski saat ini tingkat keparahan Covid-19 dinilai sebanding dengan flu biasa, Dr. Yong menekankan bahwa virus ini tetap lebih mudah menular. Oleh karena itu, pengobatan umumnya difokuskan pada peredaan gejala. Namun, kelompok rentan seperti ibu hamil, penderita obesitas, dan individu dengan gangguan imun tetap membutuhkan perhatian medis khusus, termasuk pengobatan antivirus dan pemantauan ketat.

Saat ini, subvarian JN.1 dari Omicron masih mendominasi penyebaran di Thailand, mencakup sekitar 65 persen dari total kasus. Subvarian lainnya seperti XEC dan LP.B.1 juga terdeteksi dalam jumlah signifikan.

Di sisi lain, Festival Songkran juga dikenal dengan sebutan “tujuh hari berbahaya”, karena tingginya angka kecelakaan lalu lintas selama periode ini. Data dari otoritas keselamatan jalan menunjukkan, sedikitnya 100 orang tewas dalam tiga hari pertama Songkran yang dimulai pada 11 April 2025.

Dengan situasi tersebut, otoritas kesehatan mengimbau masyarakat tetap waspada, menerapkan protokol kesehatan saat berpartisipasi dalam perayaan, serta segera memeriksakan diri jika mengalami gejala Covid-19.