Pulau Burung terkenal akan wisata mangrove dan buah-buahan serta kaya akan ikan lautnya, selain itu juga salah satu yang dikenal yaitu akan ciri khas kain tenun sasirangannya yang merupakan warisan budaya tak benda indonesia, khususnya kalimantan Selatan.
Guna memperkenalkan kain khas tenun Pulau Burung tersebut serta wisata hutan mangrove pulau burung, pemerintah desa setempat berkolaborasi dengan Dinas Kebudayaan Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Budporpar), dan PT Arutmin Indonesia Tambang Batulicin Satui menggelar Lomba Fashion Show Motif Sasirangan Khas Pulau Burung, sabtu kemarin.
Melalui lomba fashion show Busana Sasirangan Mangrove-Pulau Burung diharapkan dapat terciptanya sebuah wadah kreatif yang tidak hanya melestarikan budaya tetapi juga mendorong inovasi dan pemasaran kain sasirangan ke kancah yang lebih luas.
Kepala Desa Pulau Burung, Saidina mengaku sangat berterima kasih banyak kepada Manajemen PT Arutmin Tambang Batulicin Satui yang selama ini selalu memberikan perhatian serta kontribusi pembangunan nyata pada Desa yang dia pimpin.
Menurut dia, adanya fashion show yang dilaksanakan ini sangat bermanfaat bagi masyarakat Desa Pulau Burung untuk memperkenalkan kain khas tenun pulau burung yang merupakan warisan budaya dari nenek moyang untuk dikenal pada masyarakat luas.
“Seperti kita ketahui masyarakat Pulau Burung ini merupakan nelayan pesisir yang hidup di pulau yang terpisah dari pusat kota, tentunya dengan adanya kegiatan seperti ini masyarakat diluar sana dapat mengenal serta akan bertambah minatnya untuk berkunjung ke desa kami,” katanya, Minggu (15/12/2024).
Menurutnya, selama ini orang luar hanya mengenal akan kekayaan buah-buahan serta pemandangan wisata hutan mangrovenya saja, tapi tidak mengenal akan hasil olahan masyarakat yang sudah turun temurun berupa kain khas tenun pulau burung yang berbahan alami dari kekayaan alam di desa kami.
“Kami berharap kegiatan seperti ini terus dilaksanakan serta meramaikan pulau burung, karena masyarakat disini sangat senang adanya hiburan serta tontonan yang menarik, karena sangat jarang adanya disebabkan akan keterbatasan pasokan listrik yang hanya menggunakan tenaga surya,”tutupnya.