KABARTANAHBUMBU.COM, JAKARTA – Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) menetapkan bahwa XL Axiata wajib mengembalikan spektrum sebesar 2×7,5 MHz di pita frekuensi 900 MHz ke negara paling lambat akhir tahun 2026, sebagai bagian dari dampak merger dengan Smartfren menjadi entitas baru bernama XLSmart.
“Deadline-nya akhir tahun 2026 untuk pengembalian 7,5 MHz di frekuensi 900 MHz,” ujar Dirjen Infrastruktur Digital Komdigi, Wayan Toni Supriyanto, Jumat (11/4) di Jakarta.
Frekuensi Bisa Dilelang Lebih Awal
Meski pengembalian frekuensi dijadwalkan pada akhir 2026, Komdigi membuka kemungkinan untuk memulai proses lelang sejak awal tahun tersebut. Tujuannya agar spektrum bisa segera dimanfaatkan oleh operator yang memenangkan lelang.
“Awal 2026 kita sudah bisa mulai pelelangan atau market sounding. Jadi saat dikembalikan, langsung kita serahkan ke pemenangnya,” jelas Wayan.
Dampak Positif bagi XLSmart
Direktur & CFO XLSmart, Antony Susilo, menilai pengembalian spektrum ini sebagai langkah strategis. Ia menyebut keputusan tersebut justru memperkuat posisi kompetitif perusahaan dan meningkatkan efisiensi operasional.
“Dengan pengembalian ini, kita bisa lebih efisien dan lebih cepat memonetisasi layanan digital,” ujarnya pada konferensi pers, Selasa (25/3).
Antony juga menekankan bahwa langkah ini memungkinkan XLSmart untuk lebih fokus pada pengembangan teknologi masa depan, termasuk jaringan 5G dan sistem berbasis kecerdasan buatan (AI).
“Kami ingin mengalihkan fokus ke investasi di 5G, jaringan AI-driven, serta layanan digital bernilai tinggi untuk pertumbuhan pendapatan dan peningkatan nilai bagi para pemangku kepentingan,” tutupnya.